
Sorotfakta.co.id, Subang – Padepokan Pencak Silat 11 Elang Putih Dari Selatan menggelar peringatan Milad ke-2 dengan penuh semarak dan kebersamaan.
Kegiatan digelar di sekretariat pusat padepokan, Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (7/9).
Tidak hanya menampilkan seni pencak silat, tetapi juga menghadirkan aksi sosial yang menyentuh hati melalui khitanan massal gratis bagi 24 anak dari keluarga kurang mampu.
Perayaan Milad ke-2 tersebut berlangsung meriah dan khidmat. Sejak pagi, halaman sekretariat padepokan sudah dipadati peserta khitanan, orang tua, serta para tamu undangan.
Perayaan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya pimpinan Padepokan Pusat beserta jajaran, pengurus Padepokan Cabang Purwakarta, tim medis kesehatan, unsur TNI-Polri, Pemdes Wantilan, tokoh masyarakat, hingga para pendekar muda.
Tak ketinggalan, penampilan atraktif para pesilat cilik binaan padepokan menjadi suguhan yang memikat perhatian undangan.
Mereka menunjukkan kelincahan dan keterampilan jurus pencak silat sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa sekaligus kebanggaan bagi padepokan.
Pimpinan Padepokan, Tubagus Abdurrahman Kandias, melalui Ketua Umum Padepokan, Asep Rusmana, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk nyata kepedulian padepokan kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
“Khitanan massal ini adalah bagian dari program rutin tahunan Padepokan Pencak Silat 11 Elang Putih Dari Selatan. Kami ingin hadir di tengah masyarakat tidak hanya melalui seni bela diri, tetapi juga lewat kegiatan sosial yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas,” jelas Asep.
Asep menambahkan, Milad ke-2 ini juga bertepatan dengan haol Raden Kian Santang atau Kiayi Sepuh Aulia Agung Syekh Rohmat Suci, seorang tokoh penyebar agama Islam di Nusantara yang dikenal luas di Tatar Pasundan pada masa Kerajaan Padjajaran.
Menurut Asep, momentum ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota padepokan untuk terus meneladani semangat perjuangan dan nilai-nilai luhur para leluhur.
Selain khitanan massal, rangkaian acara juga diisi dengan doa bersama serta pertunjukan seni pencak silat. Kehangatan dan rasa kebersamaan sangat terasa, terlebih para orang tua yang anaknya mengikuti khitanan mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
Salah seorang warga Desa Wantilan menyampaikan rasa syukurnya. “Kami sangat berterima kasih kepada padepokan. Program khitanan gratis ini sangat membantu kami, terutama bagi keluarga yang kurang mampu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua pelaksana, Suharjo, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Terima kasih kepada para donatur atas partisipasinya, juga kepada jajaran panitia dan semua pihak yang telah ikut terlibat. Alhamdulillah, perayaan Milad ke-2 ini berjalan dengan lancar dan sukses,” ujar Suharjo.
Acara Milad ke-2 ini tidak hanya menjadi ajang peringatan hari jadi, tetapi juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antaranggota dan masyarakat.
Lebih jauh, kegiatan ini merupakan peran padepokan sebagai wadah yang tidak hanya berfokus pada pelestarian seni bela diri tradisional, tetapi juga aktif dalam bidang sosial dan kemasyarakatan.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Padepokan Pencak Silat 11 Elang Putih Dari Selatan bertekad terus hadir memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, serta melestarikan warisan budaya bangsa melalui pencak silat. Pungkasnya. (*)